Pertama saya haturkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada korban dan keluarga korban, kerabat dan seluruh warga Amerika atas terjadinya tragedi yang cukup menggemparkan dunia akibat kejahatan teroris.
Ucap seorang wanita paruh baya memakai celana hot pants di tempat makan kaki lima langganannya.
Suatu moment yang menggelikan tetapi sedang pas di hati saya, sehingga saya angkat di dalam blog ini menjadi Meme of the day hehee
BTW..welcome back to blog's life, dimana tempat seseorang yang tidak pandai berbicara ini menuangkan ide, isi hati dan kreasinya kedalam bentuk tulisan.
2014. Ya, saya benci dengan 2014. Diusia ke 22 ini merupakan usia yang rawan dimana orang-orang akan bertanya tentang pekerjaan, karir, kapan mengakhiri masa lanjang, kapan gak ngompol lagi, kapan gak jilat-jilat jempol orang di jalan lagi.
Di usia 22 ini sesungguhnya saya masih ingin mencari jati diri untuk menentukan ke arah mana masa depan saya. Tapi memang hati masih labil untuk memilih.
Bagaimana menjelaskannya yah. Tapi terkadang lingkungan permainan kita dan apa yang sedang hits di masa kini sering juga mengganggu kelabilan hati ini. Cita-cita saya dari dulu memanglah tidak sedikit. Tetapi apalah salahnya bermimpi banyak. Tetapi tidak benar juga bila bermimpi banyak tanpa fokus dan menekuni salah satunya.
Paparan cita-cita saya yang saya ingin capai dan bayangkan dari jaman dahulu.
-mnejadi seorang drummer terkenal dan menjadi ikon di sebuah band beraliran punk yang penuh tattoo (influence Travis Barker)
karena merasa badan tidak sanggup untuk menjelma menjadi Travis Barker saya memutuskan tali silaturahmi denganya. Maksudnya memilih ikon lain untuk menjadi influence.
-menjadi seorang gitaris di sebuah band beraliran pop-punk yang agak mellow dan easy-listerine. eh listening. Berpenampilan serba hitam, pura-pura galau padahal tidak ada masalah dan penyayang orang tua. (influencenya Benji Madden dari band Good Charlotte)
Setelah perkembangan usia dan perkembangan indra pendengaran, akhirnya saya memutuskan untuk mengakhiri karir musik saya di musik metal/hardcore. Post-hardcore lebih tepatnya. Memiliki suara fallset seperti wanita dan berteriak dengan ganas, seperti tangisan wanita di pojokan lagi nangis sambil showeran. Tapi fashion di genre musik ini membuat saya menderita dan tidak nyaman. Karena menimbulkan banyak prasangka buruk seperti dibilang 'pria yang belok', celana kekecilan, baju belom jadi, musik banci, dll. Padahal saya belum pernah liat banci menyanyikan lagu kaya gini. Influence saya kali ini adalah Shawn Milke dari band Alesana.
Selanjutnya barulah saya masuk ke dunia dubstep dan merambah ke dunia musik dj komersil demi mencari sesuap babi guling dan sepotong wagyu. Dan Akhirnya saya juga meninggalkan bidang ini karena gaya hidup yang kurang sehat.
Yahh, inilah kehidupan dalam fase pencarian jati diri. Dimana egoisme bertarung melawan realita kehidupan.
Terkadang idealis dan ego diri, membuat kita terjebak dalam suatu situasi