Thursday, May 19, 2016

Kota Kosong

Kota megapolutan, ramai di pagi hari

Mencari nafkah, berebut jalanan, memanggil pelanggan, berlomba ke pasar

Kota tumbuh dalam pusaran uang

Di titik sana, banyak kawan meminta bantuan

Kota kejam! Tepuk pipi, ini realita


Kota kembali ramai

Kota penuh keringat

Kota penuh hingar bingar

Suara anak memanggil, dalam bayangan rumah indah

Suara atasan memaki, pekerjaan pun sirna

Keringat hari ini semoga mengalir

Bermuara

Menjadi mata air rupiah


Terlelap

Apakah yang terjadi esok?

Tetap pasrah

Hening berselimut kehangatan

Kemudian kota kembali sepi

KOTA KOSONG